Das Leben ist nur einmal || Viel Spaß in deinem Leben

Selasa, 02 Maret 2021

Perjalanan Program Bayi Tabung Kami di Jerman

Hai semuanya, di hari ini saya ingin sekali berbagi cerita tentang perjalanan program bayi tabung kami. Di tahun 2021 ini usia pernikahan kami akan memasuki 4 tahun, dan kerinduan akan kehadiran malaikat-malaikat kecil di hidup kami pun meningkat. Sebenarnya kami sudah memulai program bayi tabung sejak pertengahan 2019, tapi karena pandemi dan banyak sekali vaksin yang harus saya miliki, jadi proses Embryo Transfer baru bisa dilakukan di bulan Februari ini.

Okay,mari tak usah berlama-lama...

Di tahun 2019 kami pergi ke klinik rumah /Hausarzt langganan kami, dan kami menyatakan kepada dokter bahwa kami ingin melakukan program memiliki anak. Dan kami pun mendapatkan surat rekomendasi ke bagian Urologi. Di Urologi, kualitas sperma suami akan di periksa. Setelah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya dokter menyatakan bahwa kami harus melakukan program bayi tabung. Dan suami pun mendapatkan surat rekomendasi ke bagian Andrologi di Münster.

Lalu saya pun juga pergi ke Frauenarzt, yang dimana dokter juga melakukan pemeriksaan kepada saya dengan USG Transvaginal. Dokter memeriksa rahim saya dan beliau juga menanyakan tentang siklus menstruasi saya. Setelah itu darah saya juga diambil untuk dilakukan pengecekan melalui sample darah. Saya katakan kepada dokter bahwa kami ingin melakukan program bayi tabung, dan kami pun mendapatkan surat rekomendasi ke pusat program bayi tabung/ Kinderwunschzentrum di Münster.

Anyway,  kami bukanlah perokok atau peminum alkohol.

Departemen Andrologi dan Kinderwunschzemtrum berada di dalam 1 gedung hanya beda lantai. Dan sangat berkaitan karena setelah pengambilan sperma, akan dilakukan pengambilan sel telur lalu mereka akan di persatukan.

Di Andrologi, dokter melakukan pengecekan sperma suami dan hasilnya sama dengan saat kami berkunjung ke Urologi. 

Saat datang ke Kinderwunschzentrum, dokter hanya menyampaikan seperti apa proses bayi tabung, tentang biaya dll. Konsultasi dilakukan beberapa kali dan selalu akan di ambil sample darah. Dokter pun meminta agar saya memiliki kartu vaksin/ Impfpass

Vaksin dilakukan di klinik rumah terdekat. Jarak setiap vaksin pun setiap 2 minggu sekali.

Di awal 2020 badai pandemi pun tiba di Jerman :) , akhirnya kami pun menunggu dan menunggu hingga kepastian itu tiba.

Akhirnya di bulan Agustus, suami saya pun mencoba untuk menghubungi pusat program bayi tabung via E-Mail. Dan kami pun akhirnyaaaaa menerima resep obat. Tapi ternyata kami di minta untuk menunggu terlebih dahulu karena kelak akan terpotong oleh libur Natal.

Saat periode saya di bulan Desember tiba, saya mulai mengkonsumsi obat. Obat tersebut hanya saya konsumsi 1x sehari di waktu yang sama. Selang 2 minggu, saya juga mulai menyemprotkan hidung saya,di pagi hari sebelah kiri dan di malam hari sebelah kanan. 

Seminggu setelah periode hari pertama menstruasi bulan Januari 2021, kita mendapatkan janji dengan dokter. Di hari itu dilakukan pengambilan darah dan di malam harinya saya mulai disuntikkan Gonal F-900 I.E. Penyuntikkan di lakukan di jam yang sama setiap hari. Kalau teman-teman ingin disuntik di bagian perut, sebaiknya dilakukan bergantian perut bagian kiri dan kanan. Dosis suntikkan berbeda-beda berdasarkan hasil tes darah. Anyway, setiap 2 hari sekali akan dilakukan pengambilan darah. Kalau berdasarkan pengalaman saya, saya disuntik selama 13x. Suntikkan ke-13 berbeda dengan suntikkan di hari-hari sebelumnya (Obat-obatan dan suntikkan apa saja yang saya dapatkan saat program bayi tabung). Setelah suntikkan ke-13 akan ada jeda 1 hari sebelum pengambilan sel telur. Di malam hari sebelum pengambilan sel telur, dokter menyarankan saya untuk berpuasa. 

Di tanggal 12 Februari, dilakukan pengambilan sel telur. Saat itu saya di berikan obat supaya tidak merasakan sakit. Musik pun di putar supaya saya tenang. 10 sel telur berhasil di ambil. Ruangan pengambilan sel telur bersebelahan dengan Laboratorium, sehingga saat pengambilan langsung di berikan kepada Laboratorium. Dari seluruh rangkaian program bayi tabung, pasca pengambilan sel telur lah yang membuat saya kesakitan. Karena saat saya buang air kecil, terasa perih sekali. Tapi jangan khawatir, hal ini hanya terjadi selama 1 hari. 

Esoknya kami menghubungi Laboratorium dan ternyata dari 10 embrio hanya 2 embrio yang bertahan. Dan mereka meminta saya datang di hari senin untuk transfer embrio. Proses transfer embrio tidak sedrama proses pengambilan sel telur. Prosesnya sangat cepat bahkan saya tidak merasakan sakit sedikit pun. Sebelum transfer embrio, wajib minum ya :) dan tahan pipisnya , pokoknya kantung kemih wajib dalam kondisi penuh.  

Setelah transfer embrio, saya langsung pulang. Berbeda dengan saat pengambilan sel telur, yang dimana saya harus istirahat selama 30 menit. Tapi saat transfer embrio, saya di persilahkan langsung pulang dan diminta untuk tidak melakukan aktivitas berat dulu. Saya diminta untuk datang kembali tanggal 1 Maret (2 minggu pasca transfer embrio) untuk tes kehamilan.

Tapiiiiiiii.. 

Sebaik apa pun manusia merencanakan segala sesuatu, tapi kalau memang Tuhan bilang belum waktuNya, maka terimalah dengan kepala tegak dan tetap mengucap syukur.

Di hari ke-9 pasca transfer embrio, keluar darah... Hal yang paling di takutkan oleh para calon ibu itu saya alami. Di pagi hari saat saya sedang buang air kecil, saya melihat ada darah. Lalu saya langsung mandi dan pakai pembalut sesudahnya supaya saya bisa tahu seberapa banyak yang keluar, apakah hanya darah flek biasa atau darah menstruasi. Dan ternyata darah yang keluar sangat banyak. Di hari itu adalah hari kelabu bagi kami. Tapi kesedihan itu tidak boleh berlarut-larut. Keesokan harinya saya sudah bisa menerima semuanya. Air mata itu kembali keluar tapi bukan karena kegagalan program ini, tapi karena kram perut yang saya alami. Saya tidak pernah sebelumnya merasakan kram perut sehebat itu. Biasanya hanya di hari pertama, tapi kram perut ini hingga di hari terakhir saya menstruasi. 

Saat pendarahan, kami langsung menghubungi pusat program bayi tabung di Münster. Tapi kami tetap di minta untuk menunggu hasil tes darah di tanggal 1 Maret. 

Di tanggal 1 Maret, kami pun datang dan di siang hari mendapatkan hasil negatif. Saat mendengar hasilnya, kami sudah bisa menerima tanpa air mata yang jatuh.

Dan setelah kami berdiskusi, kami akan melakukan program bayi tabung ke-2 . Tapi saya ingin recovery dulu mental saya. Karena dalam program bayi tabung, yang menjadi masalah adalah kesehatan mental. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hörverstehen A1 Part 13

 >> Teil 1 Das Mädchen möchte .... öfter mit ihren Eltern ausgehen. länger ausgehen dürfen. so alt wie ihre Freundinnen sein. Das Mädc...