Hallo semuanya, sudah lama sekali kami tidak membagikan apa pun di laman blog kami. Dan kali ini Tuhan izinkan kami untuk kembali hadir di platform blog kami untuk berbagi perjalanan spiritual kami yang luar biasa di tahun 2021. Apa pun yang kami hadapi saat ini, itu semua berkat kasih karunia Tuhan.
Mari kita mulai dari awal tahun 2021...
Mungkin sudah banyak teman-teman yang tahu bahwa kami sedang melakukan program bayi tabung yang sebenarnya sudah kami mulai dari tahun 2019, tapi karena terpotong pandemi, maka program pun kembali di lakukan di penghujung tahun 2020. Dan pada akhirnya di lakukan Embryo transfer di awal tahun 2021. Saat itu ada 2 embrio yang di transferkan karena mengingat usiaku masih di bawah 30 tahun dan dokter menyatakan bahwa ada kemungkinan kami bisa memiliki bayi kembar. Akan tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain, beberapa hari setelah dilakukan embrio transfer, aku mengalami pendarahan. Saat itu kami terpukul sekali tetapi kami harus tetap menunggu hasil dari dokter untuk dilakukan tes beta hCG. Saat dimana akan dilakukan tes pun tiba dan ternyata program pertama kami memang harus di gagalkan oleh Tuhan.
Selang 4 hari setelah kami mengetahui tentang kegagalan program kami, Tuhan memanggil papa mertua ku ke surga. Yapp memang itulah yang terbaik dari Tuhan, di bandingkan papa terbaring kesakitan dengan tubuh yang sudah sangat kurus karena papa mengidap penyakit kanker paru-paru dan juga stroke. Saat itu aku tidak berani melihat jenazah papa mertua ku, karena tiba-tiba aku teringat kejadian saat aku masih sekolah, yang dimana aku harus melepas kepergian orang tuaku ke surga. Papa mertuaku adalah orang yang sangaaaaaatt baik. Dan saat itu aku berfikir, kenapa ada orang sebaik beliau harus mengalami kesakitan luar biasa. Tapi kami beruntung, 1 hari sebelum beliau meninggal, kami adalah anggota keluarga terakhir yang mengunjungi beliau dan aku diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk mendoakan papa serta menyuapi papa.
Lalu selang 2 bulan, suamiku harus di operasi. Walaupun hanya operasi kecil, tapi sebagai istri, saya tetap memiliki rasa kecemasan. Saat itu di bagian pinggang belakang suami ku ada 2 titik kecil yang harus di angkat, karena di takutkan nanti bisa menimbulkan infeksi. Yang saya sesali, di kondisi pandemi, saya tidak bisa menemani suami saya di rumah sakit. Akan tetapi Puji Tuhan operasi berjalan dengan lancar.
Dan di pertengahan tahun, badai kembali datang... Aku mengidap tumor kelenjar getah bening. Dan disini aku melihat bagaimana tangan Tuhan bekerja begitu dahsyat karena hanya selang 1 minggu , aku di operasi dan puji Tuhan aku sembuh. Sedangkan ada banyak orang yang harus menunggu berbulan-bulan , harus melewati begitu banyak observasi dan harus menunggu jadwal hanya untuk bisa berkonsultasi dengan dokter. Sedangkan yang aku alami, setiap hari aku bertemu dengan dokter, tidak menunggu lama untuk MRI dan operasi.. Wowww!!! Tuhan Yesus dahsyat...
Dan saat aku terkena tumor, di saat itulah aku mengerti kenapa Tuhan harus menggagalkan program bayi tabung kami yang pertama. Bukan karena penyakit ain seperti yang dikatakan orang. Tapi ada rencana Tuhan yang luar biasa sedang Tuhan persiapkan. Bayangkan jika program kami yang pertama harus berhasil sedangkan di pertengahan tahun , aku harus menghadapi tumor, hmm kasian sekali 2 anak malang kami tersebut. Tuhan kita adalah Tuhan yang dahsyat, untuk apa dia mendengarkan doa orang-orang yang iri hati, dengki, cemburu dll. Manusia mereka-reka kan yang jahat, tapi Tuhan kita mereka-rekan yang dahsyat bagi hidup kita.
Tuhan izinkan tumor hadir dalam tubuhku, karena Tuhan ingin aku semakin dekat dengan Dia... Tuhan ingin aku semakin berpengharapan kepada Dia.. Dan Tuhan telah menunjukkan bagaimana kuasa-Nya kepada orang-orang yang berseru kepada-Nya...
Selang 1 bulan pasca operasi, kami pun bersepakat untuk melanjutkan program bayi tabung kami yang ke-2. Dan puji Tuhan semua berjalan dengan lancar . Di bulan November, saya sudah positif hamil dan di minggu ke-6, saya telah melihat detak jantung anak kami. Akan tetapi Tuhan lebih sayang kepada anak kami. Pada minggu ke-9 ternyata detak jantung anak kami sudah tidak ada. Dan kami sedikit telat mengetahuinya. Itu pun dikarenakan ada obat yang harus kami ambil dari dokter, akan tetapi aku harus USG transvaginal terlebih dahulu untuk memastikan apa benar aku hamil karena beliau bukanlah dokter yang seharusnya menangani aku. Tepat di tanggal 29 Desember (usia kehamilan sudah 11 week, 3 hari), kami baru mengetahui bahwa detak jantung anak kami sudah tidak ada sejak 2 minggu sebelumnya. Kami benar-benar tidak mengetahui karena aku tidak mengalami keram pada perut atau pendarahan. Dan karena itulah tanggal 30 Desember 2021, harus dilakukan operasi aborsi. Jangan di tanya , bagaimana hancurnya kami berdua saat itu. Tapi kami berjanji kepada Tuhan, hanya 2 hari saja kami menangis sehancur-hancurnya, hanya 2 hari saja kami meratapi kesedihan kami, karena kami yakin dan percaya bahwa Tuhan yang memberi, Tuhan pula lah yang mengambil. Inilah yang terbaik dari Tuhan. Karena memang di hari saat akan dilakukan embrio transfer, kami datang ke rumah Tuhan dan berdoa untuk menyerahkan semuanya kedalam tangan Tuhan, apa pun jawaban Tuhan itulah yang terbaik dan kami harus bisa menerimanya.
Akan tetapi ada kejadian aneh yang terjadi di minggu saat detak jantung anak kami sudah tidak ada, yaitu adanya kerusakan pada mobil. Mobil kami tidak bisa kami isi dengan bensin. Setelah kami bawa ke bengkel, atasan montir bengkel mengatakan bahwa beliau tidak pernah menemukan kasus ini sebelumnya. Dan beliau menyarankan untuk mengganti tangki seluruhnya, yang biayanya itu sekitar 1000an Euro, dan tangki akan di pesan langsung dari perancis. Kami pun diminta untuk menunggu selama 2 minggu. Taukah kalian apa yang terjadi??? Tepat di hari dimana kami mengetahui bahwa detak jantung anak kami sudah tidak berdetak, tiba-tiba mobil kami sudah bisa di isi dengan bensin. Dan bagaimana kami mgetahuinya, itu semua berawal dari rasa penasaran suamiku untuk mencoba isi bensin setelah kami seharian pergi untuk menenangkan pikiran.
No, tidak hanya sampai situ saja.. 1 minggu sebelum kami mengatahui bahwa anak kami sudah tidak ada lagi, mama ku yang sudah meninggal dunia tiba-tiba datang ke dalam mimpiku. Dan di pagi harinya, tiba-tiba ibu mertuaku menelfon dan mengatakan bahwa suamiku tadi menelfon beliau tapi tidak terangkat karena mama sedang di luar rumah. Aku pun bingung, karena biasanya suamiku menelfon mama dan iparku itu di hari minggu dan hp suamiku pun ada di rumah karena memang setiap sumaiku kerja, hp di tinggalkan di rumah. Saat suamiku pulang kerja, aku pun mengatakan bahwa tadi mama menelfon dan menanyakan apakah tadi dia menelfon mama. Dan suamiku mengatakan bahwa dia tidak menelfon mama karena hp memang di tinggalkan di rumah. Malam tahun baru pun, suamiku bertanya kepada mama tentang kejadian hari itu dan mama mengatakan bahwa di hpnya ada sesorang yang mencoba menghubungi beliau dan di situ tertera nama Lona Stefan. hmmm anehhh
Dan ada 1 kejadian aneh lagi, tepat jam 12 malam kurang 15 menit sebelum pergantian hari ke hari dimana aku harus menjalani operasi aborsi, tiba-tiba alarm di kamar kami berbunyi.. Alarm yang tidak pernah kami pakai, alarm yang jarang sekali kami sentuh (jika ingin menggunakan alarm, kami akan pakai telp rumah atau hp suamiku). Bukan hanya sekali, selang beberapa menit, saat aku ingin ke toilet, alarm tersebut berbunyi kembali. Mungkin Tuhan ingin membangunkan aku, karena memang kami menyalakan alarm hp suamiku jam 12 malam supaya aku bisa makan serta minum terlebih dahulu beberapa jam sebelum operasi.
2021 adalah tahun yang sangat istimewa bagi kami berdua. Tahun penuh dengan perjalanan spiritual, dari awal tahun, pertengahan tahun hingga akhir tahun. Dengan perjalanan ini, kami semakin di buat dekat dengan Tuhan, semakin sering berkomunikasi dengan Tuhan, semakin sering mengunjungi rumah Tuhan. Dulu biasanya kami hanya hari minggu datang ke rumah Tuhan, tapi kini di hari-hari biasa pun kami sering berdoa di rumah Tuhan.
''Terima kasih Tuhan , Tuhan izinkan kami untuk di proses dengan proses yang luar biasa. Tuhan tempah kami, Tuhan asah kami supaya kami naik level karena Tuhan sangat sayang kepada kami. Dan biarlah melalui berbagi platform yang kami miliki, entah di dunia nyata atau sosial media, hidup kami berdua sebagai sepasang suami istri bisa menjadi berkat untuk banyak orang demi kemuliaan nama Tuhan. Dan setiap pagi, kami semakin belajar untuk bersyukur bahwa Tuhan masih memberikan kami nafas kehidupan secara gratis, masih ada kesempatan hidup . Dan itu berarti, jika masih di berikan kesempatan hidup, kami siap untuk di tempah dan di ajarkan Tuhan tentang banyak hal. Mengucap syukur kepada Mu membuat kami tidak menjadi iri hati, tidak dengki dan tidak ingin menyalahkan atas apa pun yang terjadi di dalam hidup kami. Sekali lagi terima kasih Tuhan untuk tahun 2021 yang begitu dahsyat di kehidupan kami berdua. Tetap jaga kami berdua hari demi hari agar kami tidak jauh dari pada-Mu. Kami yakin dan percaya tahun 2022 adalah tahun berkat, tahun sukacita, tahun mukjizat dan tahun kemuliaan. Amin''
Tidak ada komentar:
Posting Komentar